Profil Desa Kalimanah Wetan

Ketahui informasi secara rinci Desa Kalimanah Wetan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kalimanah Wetan

Tentang Kami

Desa Kalimanah Wetan, Kecamatan Kalimanah, merupakan pusat industri dan pemukiman yang dinamis di Purbalingga. Dikenal dengan Taman Bojong, pabrik-pabrik besar, dan UMKM yang tangguh, desa ini memadukan fungsi ekonomi dengan ruang rekreasi publik.

  • Pusat Industri Manufaktur

    Menjadi rumah bagi pabrik-pabrik besar seperti Sinar Sosro, Kalimanah Wetan merupakan salah satu pusat industri dan penyerapan tenaga kerja yang vital di Purbalingga.

  • Ruang Terbuka Hijau Ikonik

    Keberadaan Taman Bojong menjadikan desa ini sebagai destinasi rekreasi utama bagi warga Purbalingga, berfungsi sebagai paru-paru kota sekaligus pusat aktivitas komunitas.

  • Jantung Ekonomi dan Pemukiman

    Dengan lokasi strategis yang diapit oleh jalur utama, Kalimanah Wetan berkembang menjadi kawasan pemukiman yang padat dengan geliat UMKM dan perdagangan yang kuat.

Pasang Disini

Sebagai salah satu desa yang membentuk inti Kecamatan Kalimanah, Desa Kalimanah Wetan memainkan peran ganda yang krusial bagi Kabupaten Purbalingga. Di satu sisi, ia merupakan jantung rekreasi publik dengan keberadaan Taman Bojong yang ikonik. Di sisi lain, ia adalah motor penggerak ekonomi yang signifikan, menjadi rumah bagi pabrik-pabrik berskala nasional dan puluhan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang dinamis. Perpaduan antara ruang terbuka hijau, geliat industri, dan pemukiman yang padat menjadikan Kalimanah Wetan sebagai representasi wajah Purbalingga yang terus bertumbuh dan berkembang.

Secara geografis, Desa Kalimanah Wetan menempati lahan seluas 157,49 hektar. Wilayah ini dimanfaatkan secara intensif untuk kawasan industri, pemukiman padat, fasilitas umum, dan area komersial. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, desa ini dihuni oleh 7.749 jiwa, menjadikannya salah satu desa dengan populasi terpadat di Kecamatan Kalimanah. Tingkat kepadatan penduduknya yang mencapai 4.920 jiwa per kilometer persegi mencerminkan statusnya sebagai pusat aktivitas. Dengan kode pos 53371, Kalimanah Wetan secara administratif terbagi menjadi 3 Dusun, 7 Rukun Warga (RW), dan 36 Rukun Tetangga (RT), sebuah struktur kompleks yang mengelola komunitas urban yang heterogen.

Jejak Sejarah: Legenda Sungai dan Pembagian Wilayah

Sejarah Desa Kalimanah Wetan tidak dapat dipisahkan dari legenda besar yang melahirkan nama "Kalimanah". Cerita tutur yang diwariskan lintas generasi mengisahkan tentang perjalanan dakwah Sunan Kalijaga di tanah Jawa. Konon, saat tiba di sebuah wilayah yang subur, beliau berhenti untuk beristirahat di tepi sebuah sungai (kali). Di sanalah beliau merasakan kedamaian dan ketenangan hati (manah). Perasaan damai di tepi sungai itulah yang menginspirasi beliau untuk menamai wilayah tersebut "Kalimanah".

Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya populasi, komunitas di sekitar sungai tersebut tumbuh menjadi semakin besar. Untuk mempermudah urusan administrasi dan pengelolaan wilayah, maka daerah Kalimanah dibagi menjadi dua berdasarkan letaknya terhadap aliran sungai yang menjadi penanda sejarahnya. Wilayah yang berada di sisi timur (wetan) sungai kemudian secara resmi dinamai Desa Kalimanah Wetan. Pembagian ini bukan sekadar demarkasi geografis, tetapi juga menjadi penanda babak baru dalam perkembangan masing-masing wilayah yang kini memiliki karakteristik uniknya sendiri, di mana Kalimanah Wetan tumbuh menjadi pusat industri dan rekreasi.

Pilar Ekonomi: Dari Pabrik Nasional Hingga UMKM Lokal

Struktur ekonomi Desa Kalimanah Wetan sangat beragam dan kokoh, ditopang oleh tiga pilar utama: industri manufaktur besar, UMKM yang tangguh, serta sektor perdagangan dan jasa yang hidup di sepanjang jalur-jalur utamanya.

Basis Industri Manufaktur

Kalimanah Wetan merupakan salah satu zona industri paling vital di Kabupaten Purbalingga. Keberadaan pabrik-pabrik besar menjadi penopang utama ekonomi desa dan menjadi sumber lapangan kerja bagi ribuan orang dari Purbalingga dan sekitarnya. Salah satu yang paling terkenal ialah pabrik Teh Botol Sosro (PT Sinar Sosro), yang telah beroperasi selama puluhan tahun dan menjadi salah satu ikon industri di wilayah ini. Selain itu, terdapat pula berbagai pabrik lain yang bergerak di bidang pengolahan kayu, produksi rokok, dan manufaktur lainnya. Kehadiran industri-industri ini memberikan efek berganda (multiplier effect) yang signifikan, mulai dari tumbuhnya usaha kos-kosan, warung makan, hingga jasa transportasi bagi para pekerja.

Geliat UMKM dan Ekonomi Kreatif

Di samping industri besar, ekonomi kerakyatan melalui UMKM juga tumbuh subur di Kalimanah Wetan. Berbagai jenis usaha rumahan berkembang pesat, mulai dari sektor kuliner seperti produksi aneka kue dan katering, hingga sektor jasa seperti penjahit (konveksi) dan perbengkelan. Salah satu potensi yang mulai dikembangkan ialah batik. Beberapa perajin lokal mulai memproduksi batik tulis dengan motif-motif khas yang terinspirasi dari lingkungan sekitar, seperti motif ikan sebagai simbol dari Sungai Klawing yang melintas tak jauh dari desa. Upaya ini merupakan langkah positif dalam menciptakan identitas produk lokal yang berdaya saing.

Taman Bojong: Paru-Paru Kota dan Pusat Aktivitas Komunitas

Keistimewaan utama yang membedakan Kalimanah Wetan dari desa-desa lainnya adalah keberadaan Taman Bojong. Ruang terbuka hijau yang luas dan terawat ini berfungsi sebagai paru-paru kota sekaligus pusat rekreasi dan interaksi sosial bagi seluruh warga Purbalingga. Dikelola oleh pemerintah daerah, taman ini menjadi destinasi favorit keluarga untuk bersantai, berolahraga, dan menikmati waktu luang, terutama pada akhir pekan.

Di dalam area taman, terdapat berbagai fasilitas seperti area bermain anak, jogging track, dan deretan pedagang kaki lima yang menjajakan aneka kuliner. Keberadaan Taman Bojong memberikan dampak ekonomi langsung bagi warga sekitar yang membuka usaha di area tersebut. Lebih dari itu, taman ini memiliki fungsi sosial yang sangat penting sebagai ruang publik yang inklusif, tempat di mana berbagai komunitas, mulai dari komunitas senam, sepeda, hingga seni, dapat berkumpul dan beraktivitas. Dengan demikian, Kalimanah Wetan tidak hanya berkontribusi pada ekonomi, tetapi juga pada kualitas hidup dan kebahagiaan warga Purbalingga secara keseluruhan.